Ruam popok pada bayi biasanya akan hilang dalam beberapa hari, namun ruam tetap dapat muncul kembali. Gara-gara ruam ini, bayi kita bisa terbangun dan menangis di malam hari. Biasanya, gejala dari ruam di antaranya adalah muncul kemerahan/bruntus, dan juga ada lecet di area yang biasanya tertutup popok. Kalau sudah begini, si kecil pasti akan merasa nggak nyaman dan akan mengganggu waktu tidurnya.
Dan ternyata nih, bayi itu kebanyakan mengalami ruam popok ketika:
- berusia 9-12 bulan
- tidur dengan popok yang kotor
- sedang mengalami diare
- mulai makan makanan padat
Nah, kira-kira penyebab apa aja ya? Cukup banyak sih. Salah satunya, dan (yang paling sering) adalah karena popok dibiarkan basah atau kotor terlalu lama. Hmmm, wajar aja, popok yang udah terisi penuh kan pasti terasa lebih berat dan lembab ya. Selain itu, kulit bayi juga akan mengalami gesekan dengan popok itu sendiri. Belum lagi kalau bayi kita punya reaksi alergi tertentu sama popoknya, wah alamat harus ganti popok deh….
Oke, tapi gimana dong kalau udah terlanjur kena ruam? Tenang dulu ya Mom, untungnya ruam popok bayi masih bisa ditangani sendiri kok. Pertama-tama, bagian yang sering tertutup popok harus bersih dan kering. Cara paling simple untuk menjaga area popok tetap bersih dan kering adalah dengan mengganti popok segera setelah sudah terisi atau basah.
Setelah Mom membersihkan dan mengeringkan kulit si baby, supaya lebih efektif, jangan lupa untuk oleskan krim, atau salep yang bisa mengatasi ruam ini. Produk tertentu, seperti salep popok bayi, dapat bekerja dengan baik untuk melindungi kulit bayi kita. Salep yang sudah di-design untuk ruam popok bayi punya kegunaan untuk menenangkan kulit yang terkena iritasi atau ruam.
Cara penggunaannya tinggal diratakan ke bagian lipatan seperti selangkangan, tentunya setelah kita membersihkan dan mengeringkan bagian yang sering tertutup popok, yaaa. Setelah selesai mengoles salep popoknya, baru kita bisa memakaikan dengan popok yang baru.
Supaya ruam popok gak dateng lagi, ada beberapa tips yang bisa Mom coba nih:
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah penggantian popok
- Periksa popok si kecil sesering mungkin
- Langsung ganti popoknya kalau sudah basah/kotor
- Waktu membersihkan kotoran dari kulit bayi, pakai sabun yang lembut
- Supaya minim gesekan, jangan menggosok tapi cukup tepuk-tepuk area tersebut
- Kalau membutuhkan tisu, pilih tisu yang aman buat bayi. Hindari tisu yang mengandung parfum apalagi alkohol
- Sebagai pengganti tisu, bisa juga gunakan waslap/handuk bersih
- Cek area tersebut apakah sudah cukup bersih dan kering sebelum mengganti dengan popok yang baru
Oh iya Mom, ada beberapa kondisi yang mau nggak mau kita harus bawa si baby ke dokter, catat ya:
- Jika ruam justru bertambah parah atau tidak ada perubahan dalam 2-3 hari
- Timbul jerawat kecil di sekitar area popok
- Si kecil mengalami demam atau terlihat lesu
- Muncul benjolan kuning berisi cairan, bisa jadi benjolan ini tanda dari adanya infeksi bakteri. Infeksi bakteri biasanya membutuhkan antibiotik.
- Ada indikasi infeksi jamur, seperti ruam merah dan bengkak
Semoga dengan mengikuti langkah-langkah tadi, masalah ruam popok pada bayi bisa segera teratasi ya, Mom. Intinya kita harus selalu menjaga kebersihan dan teliti untuk mengetahui penyebab dari ruam popok. Kalau kita rajin melakukan pengecekan, mudah-mudahan ruam nggak akan kembali lagi. Aamiin….