Jejaring Sosial Dapat Menyebabkan Anti Sosial – Sebuah jejaring sosial dibuat untuk membantu dan mempermudah penggunanya dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya, baik dengan keluarga, teman-teman, atau siapapun, bahkan dengan orang yang belum dikenal sekalipun.
Facebook dan Twitter bisa dibilang jejaring sosial yang paling banyak digunakan oleh orang sekarang ini, sehingga kedua jejaring sosial tersebut memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia.
Dengan jejaring sosial, pengguna dapat saling berbagi informasi, cerita dan foto. Bahkan bisa saling memberikan komentar satu sama lain. Itulah salah satu dampak positif sosial media.
Namun, selain hal positif dengan berbagai kemudahan dan keseruannya, ternyata jejaring sosial dapat menyebabkan perilaku anti sosial bagi penggunanya. Bagaimana bisa?
Sebagai contoh, kita mungkin sering melihat, tidak sedikit orang yang sedang berkumpul bersama teman-teman atau keluarganya, namun dia malah sibuk menggunakan gadget untuk beriteraksi dengan teman-temannya di jejaring sosial. Sampai-sampai, teman atau keluarga yang berada di sampingnya tidak dihiraukan.
Menurut survei yang dilakukan oleh Netdna-cdn.com, 24% orang kehilangan momen spesial mereka karena sibuk membagikan momen tersebut lewat jejaring sosial. Misalnya, Anda bertemu dengan sahabat lama di sebuah kafe. Tanpa sadar, Anda sibuk memainkan iPhone atau gadget lainnya untuk membagikan momen penting tersebut ke akun jejaring sosial.
Keasikan yang didapat dari jejaring sosial tersebut membuat sebagian orang jadi lupa akan waktu dan juga sekitarnya. Bahkan sebagian dari mereka ada yang merasa lebih nyaman untuk berinteraksi secara online daripada bertemu secara langsung.
Penggunaan jejaring sosial jika tidak dilakukan secara berlebihan tentu tidak akan berdampak negatif. Malah, hal tersebut dapat menjadi sarana komunikasi dan silaturahmi yang efektif.
Nah, agar kita tidak menjadi manusia anti sosial hanya karena menggunakan jejaring sosial, tentunya kita harus lebih bijaksana dan tidak berlebihan dalam menggunakan jejaring sosial.
ada positif dan juga positifnya… perlu bijak memanfaatkannya… jangan terleka, alpa dan lupa.
iya,itulah salah satu dampak buruknya,,sya juga sering meraskannnya jika berkumpul dengan keluarga..
Assalamualaikum.. Benar tu, facebook dan tweeter contohnya menyumbang kepada gejala anti-sosial. Patut namanya ditukar supaya pembaca atau pengikutnya dapat mentafsir apakah jenis sosial yang dilakukan mereka. Adakah sosial online atau sosial pergaulan atau sosial umum.
betul tu, bisa berkongsi dan berkenalan, utk biznes juga bagus
saya setuju, kadang kita berasa rimas tgk orang apabila terlalu leka dengan phone seolah oleh tidak sedar kehadiran kita disisi
Sekarang nie, orang lebih suka berkomunikasi secara maya menyebabkan interaksi dengan orang lain berkurangan.
Siswa saya saja biasa mengabaikan pertanyaan gurunya karena asyik BBM kalau di kantin atau ketemu di luar kelas misalnya seperti berada di lain dunia biasanya kalau sudah logon ke FB atau Twitter, kalau kita nggak seperti itulah kang
sebagai peringatan supaya tidak terleka, terutamanya anak muda. gunakan dengan lebih bijak, bisa lebih merapatkan hubungan dengan orang-orang yang jauh dan sangat jarang-jarang jumpa. mungkin berjumpa pada hari raya sahaja.
iya juga sih, ada benernyaa,,
Harus tetap bergaul dan menjalankan kehidupan nyata agar kita tidak menjadi masyarkat anti sosial Kang, kalau hanya berkutik di depan layar komputer atau bermain HP saja, diri kita akan bingung nantinya menghadapi kehidupan nyata.
Salam wisata
Tul tu…. sekng…duk semeja pun ngdap gadget masing2.. pstu soeang bercerita..yg lain dgr x dgr jer….
Kalu jumpa sedara mara kat kenduri masing2 leka ngadap gadget. … x pernah hai2 pun saudara mara…