Tidak menyangka dan tak terpikirkan sebelumnya akan memiliki sebuah Paspor. Pengalaman Pertama Membuat Paspor ini saya lalui dengan penuh kekakuan dan kecemasan, maklumlah… ini kali pertama saya membuatnya.
Berawal dari menerima undangan untuk menghadiri sebuah event yang bertajuk Sepetang Bersama Blogger 2013 anjuran Denaihati Network yang akan diselenggarakan pada 26 Januari 2013 di Hotel Singgahsana, Petaling Jaya, Selangor Malaysia. Saya pun mulai kasak-kusuk mencari informasi tentang cara pembuatan paspor, termasuk mencarinya di Google.
Cerita Pengalaman Pertama Membuat Paspor
Berdasarkan informasi yang didapat, saya mulai mengajukan Permohonan Pembuatan Paspor secara online terlebih dahulu di website resmi Ditjen Imigrasi. Namun entah kenapa, saat mendaftar selalu mengalami kegagalan. Padahal semuanya telah dilakukan sesuai petunjuk yang diberikan.
Oleh karena itu terpaksa saya harus mengajukan permohonan dengan langsung mendatangi Kantor Imigrasi.
Pada 17 Januari 2013 pukul 07.30 WIB, saya mendatangi Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya (Jl. Letnan Harun sebelum Polresta Tasikmalaya) dengan membawa beberapa dokumen persyaratan yaitu;
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2. Kartu Keluarga (KK)
3. Akta Kelahiran
4. Buku Nikah
Setibanya di Kantor Imigrasi, dengan kaku saya mendatangi meja petugas imigrasi dan menyatakan akan membuat Paspor Baru. Petugas tersebut pun langsung memberi dan menyuruh saya untuk mengisi Formulir Permohonan Paspor, Surat Pernyataan dan membuat foto copy dokumen persyaratan yang dibawa tadi.
Perlu diingat, dalam pengisian formulir dan pernyataan harus teliti, jelas dan benar. Juga data yang ada di dokumen persyaratan yang kita bawa, terutama nama dan tempat tanggal lahir semuanya harus sama. Karena jika ada penulisannya yang tidak sama, maka kita akan disuruh untuk membetulkannya terlebih dahulu pada instansi terkait. Dan dalam pengisian formulir, kita harus menuliskan nama serta tempat tanggal lahir orang tua (ibu dan bapak).
Setelah selesai diisi, Formulir Permohonan Paspor, Surat Pernyataan dan dokumen persyaratan asli beserta foto copy nya semua dimasukkan ke dalam map warna kuning (yang telah dibeli sebelumnya di koperasi imigrasi). Lalu diserahkan kepada petugas, selanjutnya saya diberi secarik Surat Tanda Terima Permohonan dan disuruh datang kembali pada 21 Januari 2013 untuk melakukan pembayaran, foto dan wawancara.
Senin pagi, 21 Januari 2013 sekitar pukul 06.30 saya kembali mendatangi Kantor Imigrasi. Sengaja datang pagi-pagi, supaya mendapat nomor antrian kecil. Alhamdulillah, saya mendapat nomor antrian b-004. Meski agak lama menunggu, akhirnya sesi pembayaran, foto dan wawancara saya lalui dengan lancar. Selesai itu, lagi-lagi saya diberi secarik kertas berupa Surat Pengambilan Paspor bertanggal 22 Januari 2013 pukul 15.00 WIB.
Selasa sore kemarin, hujan begitu lebatnya mengguyur sedangkan saya harus mengambil paspor. Sambil menunggu hujan sedikit reda, saya mencoba menghubungi Kantor Imigrasi via handphone untuk sekedar menanyakan apakah paspor masih bisa diambil hari itu meskipun saya datang terlambat dari jadwal yang telah ditentukan dalam Surat Pengambilan Paspor.
Disaat menanyakan hal tersebut, jawaban yang diterima pun sungguh mengejutkan “Maaf Pak, kemungkinan paspor Bapak tak bisa diambil sekarang, karena Banjir Jakarta telah menjadikan akses pembuatan paspor tersendat. Bukan punya Bapak saja, tapi ini seluruh Indonesia. Insya Allah jika sudah selesai akan kami kabarkan, namun waktunya kami tak bisa menentukan.” Meski jawaban tersebut kedengarannya agak janggal, saya tak berkomentar banyak hanya berdoa dan tawakal saja.
Disaat itu pula, atas saran dari Bang Iwan saya meminta pada Kantor Imigrasi untuk sms Nomor Paspor dan nama yang tercantum di paspor. Hal tersebut tiada lain untuk syarat pembelian tiket pesawat online di airasia.com. Untuk pembelian tiket pesawat sendiri saya menggunakan jasa agen tiket pesawat Safira Tasik.
Hanya berusaha, berdo’a dan tawakal yang bisa saya lakukan. Semua ketentuan ada di tangan Allah SWT. Alhamdulillah, tadi pagi sekitar jam 8 saya mendapat pemberitahuan dari Kantor Imigrasi bahwa paspor bisa diambil siang hari ini.
Alhasil, hari ini Paspor Warna Hijau 48H dan tiket pesawat sudah ada ditangan. Semoga keberangkatan saya ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 25 Januari 2013 mendatang diberi kelancaran dan kemudahan. Aamiin.
Demikian Pengalaman Pertama Membuat Paspor saya yang penuh dengan luka-liku, tentunya tak akan saya lupakan dan akan dijadikan pelajaran serta rujukan bilamana mengurus pembuatan paspor dikemudian hari baik untuk sendiri, anggota keluarga atau orang lain.
trmksih atas info..
sip infonya
Makasi mas buat infonya, jadi mantap bikin pasport buat jalan ke SG
Makasi mas buat infonya, jadi mantap untuk bikin pasport buat ke SG
Trimakasih atas informasi yang sangat berfaat ini.
wah jadi inget waktu saya bikin passport juga,sempet gagal karena tanggal lahir di KK sama KTP nya beda,padahal tinggal beberapa hari lagi berangkat ke luar negeri >.<
disini saya mau nanya,, brapa pembayaran untuk membuat pasport?
pengalaman memang sangat berharga. lebih bernilai lagi kalo dishare kepada orang lain seperti yang telah agan tuliskan diartikel ini. sangat informatif sekali…
Admin,, bisa gak klo keluar negri tuh gk pake pasport lgsg brgkt aj ke sna…. kan hanya liburan aj krg lbh seminggu dsna…. klo ngurus pasport ribet bgt…
Makasih ya mb infonya…
Selamat siang,
Saya mohon bantuannya untuk mengisi kuesioner penelitian e-Government untuk masyarakat yang pernah menggunakan layanan online pemerintah termasuk layanan imigrasi online.
Sip infonya gan.. 🙂 🙂 (y)
Trimakasih infonya, sangat membantu saya. 🙂
Sangat bermanfaat sekali Infonya, Trims dan “Semoga Sukses Selalu Untuk Anda” 🙂
Kalau di tempat saya malah tidak ada Buku Nikah dan Akta Kelahiran.
Semuanya sudah dilalui, dan ini merupakan pengalaman berharga tentunya.
kalau saya dulu memakai jasa pembuat paspor mas tapi harganya lumayan mahal namun lebih cepat prosesnya
terima kasih sudah berbagi info dan selamat ya bisa pergi ke Malaysia sana…
kedepannya makin sukses 🙂
menarik banget mas bro untuk artikelnya, gak salah saya duduk2 bentar di blog ini… saya bookmark dulu ah biar langganan blog mastah, btw minat tukeran link blog gak? saya juga nulis di web reot, omongin analisa politik ekonomi indonesia terutama analisa menuju pemilu 2014 di mendinganmana.com? pegimane gan?
kelihatannya blogger indonesia kita baru kali pertama bikin passpor ya? sebelum ini emang tidak pernah terlintas mahu bikin paspor ya gan?? he he he…
“kusuk kasak” itu bahasanya seperti lucu bangat… ha ha ha…
wow, kalau macam itu saya pon hendak membuat passport lah, lepas itu ingin bercuti ke indonesia
Wah pelajaran berharga nih..
syukur alhamdulliah siap gak paspornya..
semuga selamat sampai ke malaysia dan dapat berjumpa dengan teman di malaysia. nak tau apa yang di wawancara..disini ngak ada..
syukurlah semuanya sudah dapat paspor.. semoga dipermudahkan perjalanan ke Malaysia nanti.. 🙂
Saya pun demikian kang saya malah lebih susah lagi karena hari selasa kemarin PILKADA Jadi kantor imgrasi tutup disini
Alhamdulillah. …..banyak cabarannya. Kita jumpa sabtu ini ya
semoga dipermudahkan segala urusan di Malaysia nanti.. 🙂
semoga selamat sampai ^^
aamiin..terima kasih pjaz
Tak sabar saya mau ketemu Mas Dadan
Saya pun sama, tak sabar ingin segera melihat langsung wajah AE yang kacak 🙂
wahhhh jadi tak karuan jugak kan bila paspornya tidak dapat di ambil, alhamdulillah semuanya selesai, moga kita bisa ketemu tanggal 26 januari nanti, aamiinn
Betul Kak sweetkurma, saat itu hati saya tak karuan dan hanya bisa pasrah dan tawakal saja. Alhamdulillah Allah memberi kemudahan
Tahniah bang dadan, semoga kita akan bertemu nanti sabtu ni, dah lama asyik berhubung melalui online sahaja, semoga boleh bersua muka. Saya doakan perjalanan bang dadan akan dipermudahkan.
Aamiin…semoga Allah mengizinkan kita bertemu. Saya pun sudah tak sabar bersua muka dengan bro eizil dan semua rekan blogger