Pengguna Media Sosial Adalah Wartawan

Posted on

Pengguna Media Sosial Adalah Wartawan

Dewasa ini dunia internet tengah diramaikan dengan kehadiran berbagai macam media sosial, mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil. Sebut saja Facebook, Twitter, Google+, Linkedin, Pinterest, dan Instagram yang merupakan sebagian contoh situs media sosial yang sekarang lagi populer dan banyak diakses orang. Tidak dipungkiri dampak media sosial di kalangan masyarakat sedikit banyak bisa mempengaruhi kehidupan pengguna media sosial di dunia nyata. Salah satunya dapat menyebabkan Anti Sosial.

Pengguna Media Sosial Adalah Wartawan

Di media sosial setiap orang bebas menyampaikan apa saja, baik berupa tulisan ataupun gambar. Bahkan oleh sebagian orang situs media sosial dianggap tidak ubahnya sebagai pengganti diary. Sehingga apa yang sedang mereka lihat, dengar dan rasakan, saat itu juga bisa mereka sampaikan di media sosial.

Maka tidaklah berlebihan, apabila ada yang menyatakan bahwa pengguna media sosial adalah wartawan. Karena mereka kerap melaporkan mengenai situasi kondisi di lapangan yang merupakan kejadian terbaru dan penting. Mungkin inilah yang disebut dengan Netizen, yaitu warga yang melaporkan tentang suatu informasi mengenai kejadian terbaru melalui dunia maya. Atau secara umumnya disebut dengan istilah Citizen Journalism atau Jurnalisme Warga.

Bahkan terkadang informasi yang dilaporkan para netizen, kecepatannya menyamai atau malah melebihi kecepatan peran situs warta berita. Sebagai contoh, ketika terjadi gempa misalnya, maka dengan cepat tanpa disuruh para netizen langsung menginformasikannya melalui akun mereka masing-masing. Lihat saja contohnya di Twitter, informasi itu mengalir begitu cepat. Saat itu terjadi, saat itu juga informasi disebarkan.

Namun tentunya dalam menyampaikan suatu informasi, pengguna media sosial berbeda dengan wartawan. Karena netizen tidak memiliki keharusan untuk melakukan poin-poin yang harus dimiliki oleh seorang wartawan yaitu mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada dalam Kode Etik Jurnalistik. Seperti cover both side (memetakan kedua belah pihak, tidak berat sebelah), 5W+1H (what, when, where, who, why, how), tidak menghakimi, tidak mencampur dengan opini dan lain sebagainya.

Kendati demikian, karena kini pengguna media sosial bertindak seperti wartawan maka alangkah baiknya apabila dalam menyampaikan suatu informasi, netizen juga tetap memperhatikan etika.

8 comments

  1. dengan adanya media sosial wartawan ada dua kegiatan yaitu negatif dan positif. mudah-mudahan media sosial digunakan untuk kepentingan yang bersifat positif.

  2. ada plus minus media sosial. tp koq saya liat masyarakat lebih banyak yang sukanya jadi kompor dalam arti manas2in suasana. nyebar dan forward hoax. atau sukanya komen2 menghujat. kita harus cerdas. setuju banget “pengguna media sosial bertindak seperti wartawan apabila dalam menyampaikan suatu informasi, para pengguna media sosial juga tetap memperhatikan etika”
    dan wartawan pun harus lebih beretika, jangan memancing dengan berita2 minus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.