Penjualan Rumah Lesu

Posted on

Penjualan Rumah Lesu – Pemerintah hingga kini masih terus menggenjot pembangunan rumah murah atau rumah subsidi pemerintah di seluruh Indonesia. Targetnya, pemerintah mampu membangun sebanyak satu juta rumah untuk menjawab kebutuhan rumah bagi banyak masyarakat.

Namun, daya beli masyarakat di Kepulauan Riau akan pembelian hunian mengalami penurunan. Hal ini tentunya akan menyebabkan menurunnya daya serap rumah terbangun di provinsi tersebut. Penurunan penjualan sendiri terjadi di semua tipe jenis rumah. Rumah subsidi atau rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga sekitar Rp 122 juta, turun sebanyak 20 persen. Sementara rumah reguler komersial berharga Rp 200 juta ke atas, juga menurun, sebanyak 40 persen.

penjualan rumah turun

Menurut Real Estate Indonesia menyebut melambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi penyebabnya penjualan rumah lesu. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan angka rumah dijual di bandung anjlok hingga 40 persen. Ia juga mengklaim bahwa tahun ini dinilai lebih berat daripada tahun sebelumnya.

Untungnya, menurunnya angka penjualan di provinsi kepulauan tersebut tidak sampai membuat pengembang berarus kas terbatas sampai bangkrut atau gulung tikar. Mereka akhirnya harus memilih cara untuk menghentikan sementara produksi dengan alasan kehabisan likuiditas. Beberapa diantara mereka juga akhirnya memilih jalan efisiensi agar bisa terus berproduksi.

Beberapa pengembang juga ada yang melakukan promosi potong harga akan rumah yang dijualnya. Tidak hanya itu, ada juga yang menawarkan perpanjangan cicilan uang muka panjang dengan besaran mulai dari 10 hingga 20 persen. Segala macam hal ditempuh untuk dapat terus bertahan di tengah krisis.

Sementara itu, target 5.000 rumah yang rencananya akan dibangun di Kepulauan Riau juga tampaknya tidak akan tercapai. Selama tiga tahun ke belakang, mereka hanya mampu membangun sebanyak 3.000 rumah tiap tahunnya dari target 5.000 unit setiap tahunnya. Hal ini tentunya akan sulit tercapai ditengah kondisi ekonomi yang melesu. Tahun ini mereka memprediksi akan mampu membangun 2.500 unit dari target 5.000 unit rumah. Bahkan mereka menyebut, untuk dapat menyamai angka tahun kemarin, yaitu 3.000 unit sendiri masih sulit dicapai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.