Hampir setiap hari saat pulang sekolah, anak perempuan saya yang nomor 2 suka membawa Selebaran Promosi. Bahkan kadang-kadang selebaran promosi yang dia bawa lebih dari dua. Setiap hari pula selebaran promosi tersebut dia berikan pada saya sambil berkata, “Abi, bilih bade meser?” (Bapak, kalau-kalau mau beli). Saya pun selalu menerimanya sambil tersenyum dan menjawab, “Insya Allah upami tos gaduh acis…” (Insya Allah kalau sudah punya uang).
Begitu juga yang terjadi siang tadi, anak saya kembali membawa pulang selebaran. Namun kali ini, dia hanya membawa satu lembar saja. Seperti biasa dia memberikannya pada saya, dan saat saya tanya darimana mendapatkan selebaran itu. Dia menjawab menemukannya di jalan saat pulang sekolah.

Selebaran Promosi Untuk Memikat Pembeli
Memang akhir-akhir ini banyak sekali mobil-mobil yang lewat di depan rumah suka menebarkan kertas-kertas kecil dan begitu kita lihat ternyata itu adalah sebuah Selebaran Promosi atau brosur penawaran berbagai produk yang dibumbui kata-kata memikat. Kebanyakan produk yang ditawarkan berupa perabot rumah tangga, mulai dari peralatan memasak, alat makan, kursi, tempat tidur sampai alat elektronik. Bahkan tak jarang produknya adalah berupa sepeda motor. Dalam brosur tersebut tak lupa diselipkan nama dan nomor handphone sales promotion.
Cara penyebaran yang dilakukan oleh sales promotion tersebut, mungkin merupakan sebuah cara yang dianggap lebih praktis dan lebih bisa menjangkau konsumen dari berbagai kalangan jika dibandingkan dengan promosi melalui media cetak, media elektronik atau melalui internet yang diantaranya bisa melalui Facebook ataupun Blog. Karena kemungkinan besar orang akan mengambil dan membacanya, setelah itu mereka akan mengetahui dan mulai berpikir untuk membelinya.
Bentuk penawaran pembelian produk yang terdapat pada brosur tersebut kebanyakan adalah dengan cara Kredit (dicicil). Berbagai produk bisa dibeli dengan cara kredit dalam jangka waktu dan harga tertentu. Namun pembelian dengan cara kredit, tentu harganya lebih mahal dari harga Tunai. Kisarannya bisa mencapai 2 kali lipat atau lebih dari harga tunai. Kenapa demikian? Pasti anda juga sudah tahu alasannya bukan?
Kita sah-sah saja untuk membeli produk-produk yang ditawarkan dalam selebaran tersebut dengan cara kredit, namun saya kira kita haruslah bijak. Maksudnya harus lebih matang berpikir, sebelum melakukan transaksi pembelian. Salah satunya dengan mengukur kemampuan kita dalam membayar setiap bulannya. Jangan sampai macet ditengah jalan sehingga bisa-bisa barang yang telah kita dapatkan diambil lagi.
Nah, adakah di tempat anda yang menebarkan Selebaran Promosi seperti di daerah saya?
Pola marketing bermacam-macam Kang, tergantung pengembangan konsep marketingnya saja.
Sukses selalu
Salam Wisata
kalau bercuti panjang, peti surat boleh tersumbat dengan “brochure” ni…heee. cara ni sesuai untuk pasaraya berdekatan.
aku sering ngumppulin juga bang untuk bahan blog aku yang satunya apapun jadilah dan terbukti banyak visitornya oh iya Dwaihati sekarang PR 2 KAng
Betul betul betul Bang Munir 🙂
Iya Bang PR2, alhamdulillah…
Menurut saya,… penyebaran selebaran seperti ini merupakan salah satu strategi marketing yang mantap.
Tapi biasanya yang mengedarkan selebaran seperti itu adalah merk yang tidak terkenal.
Kebanyakan memang begitu Bang
Disini juga selalu ada seperti itu Kang. Tapi kayaknya harga di selebaran kang dadan lebih murah tuh…
Memang murah Bang, cuma itu kan harga untuk cicilan per bulan atau per minggu.
Memangnya di tempat Bang Iwan, berapa harganya?
Di tempat kami pun ada promosi seperti ini, kadang² sayang untuk dibuang kerana kualiti kertas dan gambar yang nampak menarik.
Kalau tak mampu beli, tatap untuk berangan-angan sebelum tidur pun… boleh hehe
Memang sayang Kak Kujie…juga menyebabkan jalanan jadi banyak sampahnya…
Hehehe…biar nanti dalam tidur mimpi memilikinya 🙂
Etamah nganjuk :))
Apal-apal wae agan mah…hehehe