Terasi Disangka Gula Merah

Posted on

Terasi Disangka Gula Merah

Terasi Disangka Gula MerahTerasi atau belacan adalah bumbu masak yang dibuat dari ikan dan/atau udang rebon yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan. Terasi memiliki bau yang tajam menusuk hidung, sehingga ada pepatah sunda mengatakan “sabuni-bunina nyimpen tarasi, pasti bakal ka ambeu” (serapat-rapatnya menyimpan terasi pasti akan tercium juga baunya).

Terasi juga merupakan bumbu penting dalam berbagai resep masakan tradisional sunda khususnya dan Indonesia serta kawasan asia tenggara pada umumnya. Paling populer terasi ini biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, yang merupakan pelengkap di kala menyantap Nasi Tutug Oncom Khas Tasikmalaya.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman, namun bukan pengalaman wisata rohani seperti Berjamaah di Masjid Istiqlal atau pengalaman yang penuh kekakuan seperti Pengalaman Pertama Membuat Paspor. Tapi sesuai dengan judulnya “Terasi Disangka Gula Merah”, artikel ini tidak lain adalah sebuah pengalaman menggelikan atau lucu yang saya alami berkaitan dengan terasi. Seperti juga yang dialami oleh sahabat Melastik Bintang dan Mr Ray yang beliau ceritakan dalam sebuah artikel “Belacan Disangka Biskut”. Nah, mau tahu ceritanya? Silahkan teruskan membacanya ya…

Pengalaman sangat menggelikan ini terjadi jauh sebelum saya Merajut Cinta dan Kebersamaan dengan istri tercinta. Kala itu saya masih bujangan dan sering mengikuti berbagai aktivitas kepemudaan di kampung. Seperti biasa dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, para pemuda di kampung saya suka mengadakan pentas seni dan panggung gembira. Saat itu saya termasuk dalam jajaran panita penyelenggara yang mempunyai tugas untuk menyiapkan panggung beserta perlengkapannya.

Karena panggung akan digunakan besok paginya, maka malam sebelumnya kami panitia bagian persiapan panggung harus bekerja keras bahkan sampai lembur segala demi kesuksesan acara. Disaat lembur itulah, pengalaman menggelikan Terasi Disangka Gula Merah itu terjadi.

Kami para panitia yang bekerja senantiasa diberi penyemangat, salah satunya dengan disuguhi berbagai macam makanan. Bagian konsumsi malam itu sibuk menyiapkan makanan, diantara makanan utama yang dibuat mereka adalah Bubur Kacang Ijo, yang sudah barang tentu enak sekali disantap hangat-hangat dalam suasana dingin seperti malam hari kala itu.

Makanan sudah siap terutama Bubur Kacang Ijo, dan para pekerja panggung pun disuruh berhenti dulu untuk istirahat sekaligus menyantap makanan yang telah disajikan. Betapa nikmatnya merasakan hangat dan manisnya bubur kacang ijo…demikian yang terbayang di pikiran saya dan teman-teman yang lain. Dengan sedikit berebut kami pun mengambil bubur kacang ijo yang telah disediakan dalam mangkuk, lalu duduk berkumpul di tanah dengan beralaskan tikar.

Namun, apa yang saya dan teman-teman rasakan begitu sesendok bubur kacang ijo mulai masuk ke mulut… “Uweek! uweek! cuuh…!“ Hampir bersamaan saya dan teman-teman memuntahkan kembali bubur tersebut, “bubur apaan niih…!! Kok gini rasanya…!” Bubur kacang ijo yang biasanya manis kali ini beda, rasanya asin dan gurih!!

Melihat kami memuntahkan kembali bubur kacang ijo, serentak para seksi konsumsi berdatangan dan menanyakan apa yang terjadi. Lalu mereka pun mencicipinya. Diantara mereka lalu ada yang ngomong, “ini mah kayak rasa terasi….” Mereka pun bergegas menuju tempat masak. Tak lama kemudian, mereka datang kembali sambil tertawa dan berkata, “maaf yaa… tadi itu salah, harusnya gula merah eeh… malah terasi yang dimasukkan… maklum malem nggak kelihatan, sekali lagi maaf yaa…” Meski agak kesal, kami pun memaklumi dan memaafkannya yang pada akhirnya kami ikut tertawa juga.

Pantesan bubur kacang ijo rasanya asin dan gurih, ternyata terasi disangka gula merah.  Makanya, lain kali kalau masak harus teliti neng… apalagi untuk dihidangkan pada orang lain. Jadi mubadzir tuh bubur, karena tidak ada yang mau memakannya.

Apakah sahabat pernah mengalami kejadian seperti yang saya alami “Terasi Disangka Gula Merah”?

7 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.